PROPOSAL BISNIS PT . PREMIERE INDONESIA
PT . PREMIERE INDONESIA bergerak dibidang jasa pembuatan software khusus accounting
berhubungan dengan Struktur Organisasi dan Job Desc
Nama kelompok Sub Grup :
Putri Ratna Sari
Mutiara Yulianingsih
STRUKTUR
ORGANISASI DALAM PERUSAHAAN SOFTWARE HOUSE
PT.
PREMIERE INDONESIA
Jobdesc pada perusahaa PT.
PREMIERE INDONESIA :
1. Project
Manajer
Seorang project manager
mempunyai tanggung jawab dan tugas yang bermacam-macam, tidak hanya terfokus
pada hal-hal yg teknis sifatnya. Bagaimana layaknya seorang project manager
harus mempunyai kemampuan membuat tim tetap solid, mampu memonitor dan
mengontrol budget serta mempunyai kemampuan analisis resiko yang baik.
Tanggung Jawab seorang
Project Manager terdiri dari:
1.
Proyek
Proyek harus selesai
sesuai dengan budget, sesuai dengan spesifikasi, dan waktu. Ketiga aspek itu
harus dipenuhi oleh seorang Project Manager.
2.
Organisasi
Seorang Project Manager
juga mempunyai tanggung jawab terhadap organisasi. Proyek yang ditangani harus
mempunyai return yang
nyata terhadap organisasi. Taat kepada setiap kebijakan yang di keluarkan
organisasi, harus mengambil keputusan dengan wewenang yang terbatas dari
organisasi, dan juga kadang-kadang seorang Project Manager juga harus mengambil keputusan yang bukan
yang terbaik bagi poyek tetapi terbaik buat Organisasi.
3.
Tim Kerja
Seorang Project Manager harus
memberikan feedback dari
hasil pekerjaan proyek jika diperlukan, memberikan perhargaan terhadap anggota
tim proyek yang mempunyai prestasi yang baik, dan tantangan yang paling sulit
adalah menyeimbangkan antara kepentingan anggota tim, kepentingan tim, dan
kepentingan proyek.
2. Project
Manajemen dan Administrasi
Project Administration
adalah tim yang bertanggung jawab terhadap pengaturan dan penyimpanan segala
jenis dokumen yang terlibat dalam proyek. Mulai dari proposal dan kontrak
proyek, sampai dengan hasil wawancara atau notulen setiap pertemuan formal
maupun informal. Disamping dokumen, hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi
antara anggota proyek dengan perusahaan dan vendors juga harus dikelola oleh
tim ini. Agar segalanya berjalan dengan lancar, biasanya Project Administration
sudah memiliki standar dokumen dan prosedur yang harus diikuti oleh seluruh
anggota proyek agar proses administrasi berjalan dengan efektif dan secara
efisien.
3. Internal
audit dan Quality Assurance
Quality Assurance terdiri
dari tim yang mengawasi agar pelaksanaan proyek dapat selalu terjamin
kualitasnya sesuai dengan standar mutu yang ada. Fokus dari tim Quality
Assurance lebih pada kualitas dari output-output yang dihasilkan oleh proyek
ini, seperti laporan, rekomendasi, desain, perangkat lunak, perangkat keras,
dan lain sebagainya.
Tim inti proyek software
house dapat dikategorikan menjadi tiga bagian utama: Sistem Software, Software
Developer dan Tester. Tim Sistem Software merupakan kumpulan para ahli
manajemen yang sangat menguasai ilmu desain aplikasi software, Tim
Software Developer merupakan para ahli programmer pembuat sebuah aplikasi
software, sedangkan tim Tester merupakan para ahli untuk menguji layak tidaknya
sebuah aplikasi software dikembangkan.
Divisi-divisi
yang mendukung kinerja perusahaan sebagai Tim Software warehouse diantaranya :
1. Divisi
Sistem Software
a. System
Analyst
Beberapa hal
penting yang dilakukan oleh seorang sistem analyst adalah sebagai berikut :
1.
Bekerja dalam meneliti sebuah masalah
2.
Merencanakan solusi terhadap masalah
yang ada
3.
Merekomendasikan software dan sistem
yang dibutuhkan
4.
Mengkoordinir pengembangan untuk
memenuhi kebutuhan bisnis atau kebutuhan lainnya.
System analyst adalah
penghubung antara vendor dan profesional teknologi informasi. Mereka juga
bertanggung jawab untuk mengembangkan analisi biaya, pertimbangan desain, dan
implementasi timeline yang telah ditetapkan.
Seorang system
analyst memiliki beberapa kriteria yang harus dijalankan, yaitu :
1.
Merencanakan aliran sistem dari bawah
ke atas.
2.
Berinteraksi dengan pelanggan untuk
belajar dan mendokumentasikan kebutuhan yang nantinya akan digunakan untuk
membuat Bussiness Requirement Document.
3.
Menuliskan kebutuhan teknis dari fase
kritis.
4.
Berinteraksi dengan designer untuk
memahami keterbatasan perangkat lunak.
5.
Membantu programmer selama
pengembangan sistem, seperti menyediakan use case, flowchart, atau bahkan
design database.
6.
Melakukan pengujian sistem.
7.
Mendeploy sistem yang teah selesai
dibangun.
8.
Mendokumentasikan kebutuhan atau
berkontribusi dalam pembuatan user manual.
9.
Kapanpun proses pengembangan
dilakukan, system analyst bertanggung jawab untuk merancang komponen dan
memberikan informasi tersebut kepada developer.
2. Divisi
Software Developer
a. Programmer
Programmer adalah
seseorang yang bertugas untuk mengimplementasikan apa yang telah dirancang oleh
designer. Seorang programmer akan membuat code yang menghasilkan aplikasi
dengan spesifikasi code yang rapi, bersih, rapi, mudah dipahami, dan bebas dari
error.
Tetapi seorang programmer
tidak bertugas untuk memastikan produk yang mereka buat dapat digunakan dan
diimplementasikan dengan denagn modul lainnya. Programmer adalah spesialis di
bidang pembuatan, bukan hasil akhir ataupun perencanaan.
Seorang programmer
memiliki kemampuan matematis dan kemampuan menulis bahasa pemrograman. Memiliki
kemampuan komunikasi dengan anggota tim merupakan nilai lebih yang dimiliki
oleh seorang programmer. Dia juga mengontrol kerja tim dan juga life cycle dari
software process.
Berikut ini adalah
beberapa kode etik yang disadur berdasarkan kode etik yang kini digunakan oleh
perkumpulan programmer internasional yang berlaku saat ini :
1.
Seorang programmer tidak boleh
membuat atau mendistribusikan Malware.
2.
Seorang programmer tidak boleh
menulis kode yang sulit diikuti dengan sengaja.
3.
Seorang programmer tidak boleh
menulis dokumentasi yang dengan sengaja untuk membingungkan atau tidak akurat.
4.
Seorang programmer tidak boleh
menggunakan ulang kode dengan hak cipta kecuali telah membeli atau telah
meminta izin.
5.
Tidak boleh mencari keuntungan
tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak kedua tanpa izin.
6.
Etika profesi yang berlaku bagi
programmer di indonesia. Tidak boleh mencuri software khususnya development
tools.
7.
Tidak boleh menerima dana tambahan
dari berbagai pihak eksternal dalam suatu proyek secara bersamaan kecuali
mendapatkan izin.
8.
Tidak boleh menulis kode yang dengan
sengaja menjatuhkan kode programmer lain untuk mengambil keuntungan dalam
menaikkan status.
9.
Tidak boleh membeberkan data-data
penting karyawan dalam perusahaan.
10.
Tidak boleh memberitahu masalah
keuangan pada pekerja dalam pengembangan suatu proyek.
11.
Tidak pernah mengambil keuntungan
dari pekerjaan orang lain.
12.
Tidak boleh mempermalukan profesinya.
13.
Tidak boleh secara asal-asalan
menyangkal adanya bug dalam aplikasi.
14.
Tidak boleh mengenalkan bug yang ada
di dalam software yang nantinya programmer akan mendapatkan keuntungan dalam
membetulkan bug.
15.
Terus mengikuti perkembangan ilmu
komputer.
b. Sofware Designer
Software designer
adalah seseorang yang bekerja untuk menciptakan sebuah perangkat lunak pada
level yang cukup tinggi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan atau manajemen.
Seorang designer tidak melakukan proses coding sendiri, namun bertugas untuk
memastikan bahwa semua kebutuhan software telah ada dan diperhitungkan dengan
baik sebelum proses coding yang sebenarnya dimulai. Mereka mengambil tujuan
akhir dari pelanggan dan merencanakan berbagai tahap pengembangan dari konsep
awal sampai dengan sistem selesai dibuat. Mereka menggunakan IT dalam setiap
aspek pekerjaan mereka. Pemrograman dan perencanaan, keduanya dilakukan pada
komputer, dan sinkronisasi data yang diperlukan untuk rencana dan komunikasi
yang efektif membutuhkan penggunaan jaringan media yang modern.
Software design
tidak hanya terlihat pada perusahaan yang memproduksi program dan perangkat
lunak, tetapi juga pada perusahaan yang membutuhkan solusi pada sebuah
perangkat lunak namun tidak ada perangkat lunak yang mampu mengatasinya.
Desainer software
memegang peranan penting dalam segala hal yang berkaitan dengan software,
programming, matematika, logika, perencanaan, dan komunikasi. Mereka yang
menemukan diri mereka tertarik untuk bekerja dalam pembuatan program atau game
biasanya akan tertarik dalam mendesain perangkat lunak.
Biasanya software
designer bekerja dengan erat dengan Quality Assurance Specialist. Project
Manager tim desain pengembangan perangkat lunak, dan segala yang berhubungan
dengan mendesain perangkat lunak.
c. Implementer
Salah satu kendala yang
umum dijumpai oleh para pengusaha yang ingin melakukan investasi dalam
pengadaan sistem di perusahaan mereka adalah tidak adanya bimbingan yang
memadai dari vendor pembuat sistem. Oleh sebab itu, jasa tim implementor
yang dapat diperbantukan di perusahaan apabila diperlukan.Tugas dari anggota tim implementor ini adalah
membantu mempercepat proses implementasi sistem pada
usaha, sekalipun usaha tersebut telah cukup lama beroperasi.
Tugas
Implementator :
·
Penataan sistem keuangan dengan
menggunakan fasilitas yang ada pada software developer secara lebih optimal.
·
Penanganan stok awal barang
persediaan.
·
Administrasi budget
3. Divisi Tester
a. Software
Tester
Software Tester
merupakan salah satu posisi yang menjadi ‘musuh’ para developer. Tugas utama
dari seorang software tester adalah melakukan pengecekan atau testing terhadap
error atau bug di dalam sebuah aplikasi atau program.
Dengan kata lain,
keberhasilan seorang software tester adalah kegagalan bagi developer, demikian
juga sebaliknya. Namun, pada dasarnya keberhasilan software tester ataupun
keberhasilan developer memiliki
tujuan yang sama, yaitu untuk membuat sebuah aplikasi atau softwarebebas dari bug (meskipun sebenarnya tidak
ada aplikasi yang bisa benar-benar bebas dari bug).
Banyak orang yang
berpikir bahwa tugas software
tester adalah tugas yang sangat mudah, namun pada kenyataannya
tugas software tester adalah tugas yang sulit dan memiliki tanggungjawab yang
besar terhadap keberhasilan sebuah produk IT. Selain harus memiliki kesabaran
dan ketelitian, seorang software
tester juga dituntut untuk proaktif dan memiliki kreatifitas
imajinasi yang tinggi.
Berkutat dengan
dokumen-dokumen adalah hal yang biasa dan lumrah, karena tanpa dokumen, software tester tidak dapat
membuattest scenario yang
baik. Dokumen apa saja yang dibutuhkan oleh software tester :
1. SRS (System Requirement Specification)
Merupakan dokumen
yang menyediakan panduan mengenai spesifikasi requirement sistem yang diinginkan oleh client/user secara lengkap
terhadap suatu bagian/keseluruhan aplikasi.
2. SAD (Software
Architecture Document)
Merupakan dokumen
yang menggambarkan desain arsitektur (flow process) secara umum dari modul yang ada dalam sebuah
sistem. SAD memuat spesifikasi yang lebih rinci dari dokumen SRS.
Dari semua dokumen
inilah sofware tester kemudian akan mengetahui seperti apa sistem yang akan di
testing. Setelah mengetahui proses bisnis dari sistemnya, maka software tester harus
membuat test case yang
terdiri dari langkah-langkah pengetesan terhadap sistem yang dibagi-bagi
kedalam tiap modul/unit sistem.
Untuk
penggajian pada perusaan ini dilihat dari jabatan, pendidikan, lama bekerja,
kehadiran pegawai dan juga kinerja dari setiap pegawai. Kemudian untuk setiap
periode tahunan seluruh pegawai akan selalu mendapatkan bonus tahunan yang akan
diberikan saat ulang tahun perusahaan, dan juga akan mendapatkan bonus tambahan
apabila mendapatkan projek. Serta seluruh pegawai mendapatkan fasilitas
asuransi untuk seluruh pegawai beserta keluarga.
Setiap
pegawai diperusahaan tersebut mendapatkan gaji pokok perbulan sebagai berikut:
1. Project
Manager : Rp 20.000.000,-
2. Project
Manajemen Dan Administrasi : Rp 15.000.000,-
3. Internal
Audit Dan Quality Assurance : Rp 15.000.000,-
4. Divisi
Sistem Software : Rp 10.000.000,-
5. Divisi
Software Developer : Rp 10.000.000,-
6. Divisi
Manajemen Software : Rp 10.000.000,-
7. Sistem
Analyst : Rp 5.000.000,-
8. Desain
Analyst : Rp 5.000.000,-
9. Programer
: Rp 7.000.000,-
10. Software
Designer : Rp 5.000.000,-
11. Implementer
: Rp 5.000.000,-
12. Design
Tester : Rp 5.000.000,-
13. Software
Tester : Rp 5.000.000,-